Begini ternyata rasanya kuliah (S2) di luar negeri

Halo konkawans,

Yeeeeaaaah, akhirnya… !!!
Gag nyangka bisa juga melewatkan sesi perkuliahan dengan baik dari bulan September 2016 – Maret 2017, semua hadir gada bolos satupun (asek) dan semua kegiatan terkait studi diikuti. Rasa-rasanya ya bahagia, puas dan sedikit lega. Karena tantangan terhadap diri sendiri untuk tidak melewatkan satu sesipun berhasil dilakukan. Dan sekarang masih harus berkutat dengan tugas-tugas menulis essay, menanti ujian akhir dan yang paling deg-degan bakal ngerjain thesis atau kalo disini suka disebut disertasi.

“Kalau ada yang bertanya2, gimana sih rasanya kuliah di luar negeri?”

Dulu… mimpi dan angan2nya emang pengen banget kuliah di luar negeri lengkap dengan seribu satu alasan, mengapa-nya (butuh sesi khusus soal mengapa ini). Jauh-jauh hari bahkan tahun kali ya, kayanya siap banget gitu, excited banget lah dan gag sabar mau cepat2 memulai perkuliahan.

Well, hari pertama...
Ternyata saya susah untuk merasa bahagia lepas, saya deg2an sodara sodara.
Perasaannya campur aduk.. seneng tapi dag dig dug...
Aduh, nanti dikelas orang orang-nya gimana yak?
Mau ngomong apa ya?
Kalau gag ngerti ni orang pada ngomong dan diskusi apaan, ntar gimana ya? Gag nyambung, aduh malu.
Dan segala macam rupa kekuatiran dan rasa takut.
Tapi mau gimana lagi? hari itu telah datang juga. Ya, hari yg dinanti-nantikan dan diimpi-impikan.
Jadi, kaki ya harus tetap maju melangkah ke ruangan itu, tempat menimba ilmu.
(27 Sep 2016, @Public Health Building, Room G06)

Hari pertama masuk kelas, langsung foto. Semoga bisa nebak siapa yang ngajak foto duluan ^^ ahhhaha
Berikut kesan selama ini...
 
TEMAN – TEMAN SEKELAS YANG KECE
Well, masuk kelas juga. Lalu mulai melihat sosok-sosok teman sekelas.
Kami di kelas berjumlah 16 orang. Teman-teman sekelas dr berbagai macam negara, ada dari Nigeria, Pakistan, Turkey, Kuwait, UK, China, dan Indonesia. Mereka pun dari berbagai macam background pendidikan sebelumnya dan juga berpengalaman dibeberapa bidang pekerjaan. Ada yg dokter, chemical engineer, bekerja di kementrian kesehatan negaranya, ada yang fire fighter dan segala macam rupa jenis pekerjaan.  Sekeren itulah mereka.

TENAGA PENGAJAR YANG GAG KALAH KECE
Saya sih kagum dan beruntung skali rasanya, karena tenaga pengajar disini beraneka ragam asal-usulnya. Kecuali yang ganteng, muda dan berotot, membuat gagal fokus para mahasiswi juga mahasiswa sodara-sodara. hahahaha.. Disini untuk satu mata kuliah tenaga pengajarnya bukanlah orang yg sama. Untuk beberapa topik selalu disampaikan oleh org yg berbeda. Ada yg memang dosen dr universitas lsg, ada juga dari tenaga ahli atau consultant, manager-manager di perusahaan atau bahkan ada dosen dari kampus lain. Kami pernah diberikan perkuliahan dari seorang manager perusahaan Land Rover, direktur sebuah consultant K3, Fire Department,  Public Health Department (Semacam Dinas Kesehatan kalau di Indo) dan tenaga pengajar dr berbagai macam tempat yg tentunya ahli dibidang tersebut. Dan, kayanya spesial banget kalau yg ngajar itu udah Prof. ^^

JADWAL KULIAH DAN MODULE GUIDELINE YANG MEMUASKAN
Untuk hal ini, saya juga takjub. Karena setiap modul atau mata kuliah yang diberikan, mahasiwa selalu diberikan yang namanya Module Guideline, semacam petunjuk kurikulum untuk mata kuliah tersebut. Isinya,  tenaga pengajarnya siapa, leadernya siapa, tujuan mata kuliah tersebut apa, aspek2 apa yang ingin dicapai, trus tugas2-nya pun dijelaskan beserta dengan bobot penilaian, dan paling muantap adalah jadwal lengkap perkuliahannya lengkap dengan topik yang mau dibahas apa, jamnya, siapa yang ngajar dan ruangannya dimana. Jadi semacam, niat banget gitu buatnya dan sangat-sangat dipersiapkan dari awal. Jadi mahasiswa gag bingung, besok atau minggu depan kuliahnya apa ya, jam berapa ya, topiknya apa ya, gag nunggu-nunggu jarkoman dulu dari ketua kelas, ahhahaha. Tidak di PhP-kan lah, demikian... begitu... seperti itu....

TUGAS TUGAS KULIAH YANG MENEGANGKAN
Aneka rupa tugas diberikan, mulai dari membuat Essay tentang suatu topik atau case study dengan batasan atau limit kata dari 2000, 3000 hingga ada yang 5000 kata. Seiring dengan banyaknya tugas essay, (harusnya) skill menulis jadi dipertajam. Disini juga sangat concern terkait plagiarism atau menjiplak karya orang lain. Ada system yang digunakan untuk mendeteksi setiap kalimat yg kita tulis di essay, apakah kita plagiat atau tidak, namanya Turnitin. Sangsinya juga cukup serius. Terus bentuk tugas lainnya adalah Group Project (ini yg paling disukai) dan ada hari khusus dimana kita akan mempresentasinya hasilnya di depan reviewer, yang terdiri dari minimal 2 orang dosen. Semacam sidang. Seru sih ini....
Group Project, selalu jadi yang ter-dabest ya... ^^
Group project, kebetulan jd best group ^^
CARA MENILAI TUGAS YANG EMEJING (red: amazing)
Nah, bagian ini saya sangat apresiasi sekali dosennya. Karena saya merasa tugas saya benar-benar dihargai dan dosen-dosen benar-benar menilai tugas dengan teliti dan selalu memberikan feedback di form khusus. Sehingga kita mengetahui pada point mana kita sudah bagus dan point mana perlu diperbaiki.  Bentuk feedback-nya adalah sebuah form dengan template khusus. Intinya, keliatan niat banget dan mendedikasikan waktu khusus untuk benar-benar menilai tugas mahasiswa. Trus grade penilaian disini ada yang namanya failed (50 ke bawah), pass (50 - 59), merit (60 - 69), distinction (70 ke atas). Jadi kalau udah dapat 70 itu bahagianya 7 hari , ahhahaha....

PENUNJANG BELAJAR YANG "WUOOW"
Pastinya ada beberapa Library di siapkan lengkap dengan buku-bukunya, study space atau study room – semacam tempat mengerjakan tugas-tugas dan belajar kelompok atau individual, laptop dan komputer disediakan (apalagi laptop saya loadingnya lama, sukanya pake laptop kampus, cepat), tentu juga ada fasilitas koneksi internet gratis di seluruh kawasan kampus dan akses mendownload jurnal-jurnal ilmiah.
Kursi ter-hits di library dan juga laptopnya  
Study Room buat kerja kelompok
KEGIATAN DILUAR KELAS YANG SERUUUU
Selain belajar di kelas, kami juga diberikan kesempatan belajar di lapangan. Seperti melakukan field trip. Karena jurusan saya Health, Safety and the Environment, maka kunjungan lapangan pun dilakukan ke beberapa perusahaan untuk melihat ketiga aspek tersebut, seperti mengunjungi Waste Treatment facility (Incinerator) tempat mengelola sampah dan menjadikannya sumber energy listrik (keren ya), trus ke perusahaan baja, sewage water treatment, perusahaam bahan-bahan kimia, lalu kami juga melakukan monitoring ke beberapa titik di sungai ala UK juga melakukan pengukuran kebisingan di area kampus. Oiya, disini kalau melakukan kegiatan apapun di luar kelas selalu ada form HRA (Hazard and Risk Assessment)-nya. Luar biasa.... K3 banget.
 
Visit ke Waste Tretment Facility

Pengukuran kebisingan di kampus
Maen ke sungai di UK, ngukur segala macam jenis chemical yang ada di aer
SEMINAR/CONFERENCE YANG FANTASTIS
Selalu ada jadwal seminar atau conference dari berbagai macam jurusan dan juga pembicaranya pun keren-keren. Maka sayang untung dilewatkan jika topiknya sesuai dengan yang kita minati. Gratis pula. Kadang juga ada makanannya. Hahahhaha..
Informasi pun selalu di kirim ke email-email mahasiswa. Oiya, disini mahasiswa diberikan alamat email khusus yang belakangnya @student.bham.ac.uk (jadi cucok lah begitu ya).

THESIS/DISERTASI YANG MENDEBARKAN
Masuk kuliah bulan September, bulan Desember kami sudah diminta merancang proposal penelitian untuk tugas akhir, kira-kira topik apa saja yang akan diteliti. Karena Januari, proposal harus sudah di submit. Dan selalu melampirkan form Ethic dan HRA juga. Tambah luar biasa. Intinya mahasiwa selalu diperhatikan aspek2 ethical-nya dan juga keselamatan kerjanya. Ini berlaku bukan hanya untuk anak yang jurusannya Health, Safety and the Environmental saja, tapi juga semua jurusan.
Well, dan sekarang saya dalam tahapan mempersiapkan penelitian saya yg bikin deg-deg ser.
Semoga hasilnya memuaskan.

Wajah-wajah bahagia, setelah kelas berakhir *teman sekelas versi lengkap.
Ya, kira-kira begitulah rasa-rasanya kuliah di negeri orang ini.
Semoga bisa dijadikan pembelajaran.

Intinya, saya tidak merasa dirugikan ada disini, bisa kebayang nanti, kalau seandai-andainya (kalau ya) saya jadi dosen, bakal berbuat apa :)

Semangat, Indonesia bisa!

Salam,
Buchu.
@Library, University of Birmingham

6 comments:

  1. Wah.... sip banget ulasannya, Buchu... jadi iri juga sama yang Master, hehehe. Kalau kuliah PhD benar-benar mandiri, tergantung diri sendiri. Remind me to write one in my blog

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, makasih mba Nia, udah mampir. hehehhe ayo mbak tulis juga soal PhD, heheh, siapa tau terinspirasi juga mau PhD (semoga suatu saat bisa nu;lis soal rasanya PhD), hihi

      Delete
  2. Go go goooo mba gusti nan keceeee... Semoga disertasinya dilancarkan yaaa... Bring it on!!

    ReplyDelete
  3. Buchuuuuu, mupeeng 😮😮😮

    ReplyDelete

Powered by Blogger.